Brebeskanal.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, bekerja sama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Brebes, memperingati Hari Wayang Nasional 2024 melalui pagelaran Wayang Kulit bertajuk Ruwat Bumi Tuk Sirah Pemali. Pentas Wayang digelar di objek wisata Tuk Sirah Pemali, Winduaji, Paguyangan, Brebes, Minggu (17/11/2024).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Brebes Drs Eko Supriyanto, menjelaskan bahwa acara ini menjadi momentum pelestarian budaya lokal sekaligus promosi potensi wisata daerah. “Melalui pagelaran ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat melestarikan budaya yang dapat bersinergi dengan pengembangan sektor pariwisata di Brebes,” ungkapnya.
Baca Juga :Selain pagelaran seni, juga diisi dengan Musyawarah Daerah Pepadi Kabupaten Brebes. Setelah vakum selama dua tahun, kepengurusan Pepadi untuk periode 2024-2029 kembali terbentuk, dengan Ki Dalang Tarto Wiji Wasito terpilih sebagai ketua.
Pj Bupati Brebes Ir Djoko Gunawan MT mengapresiasi terhadap upaya pelestarian budaya lokal ini. “Wayang kulit adalah warisan luhur bangsa yang mengandung nilai moral dan edukatif. Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya mempertahankan jati diri bangsa, tetapi juga meningkatkan daya tarik pariwisata Brebes,” ujarnya.
Pagelaran wayang bisa menjadi ajang promosi destinasi wisata Tuk Sirah Pemali yang terkenal dengan panorama alamnya. Diharapkan, kolaborasi seni budaya dan pariwisata seperti ini dapat menjadi daya tarik baru untuk meningkatkan kunjungan wisata dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Brebes.
Pemerintah Kabupaten Brebes berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian seni dan budaya lokal, terutama dalam menghadapi tantangan modernisasi yang sering kali menggeser tradisi luhur bangsa. Wayang kulit, sebagai salah satu identitas budaya, diyakini mampu menjadi jembatan untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda.
Pagelaran wayang kulit yang dibawakan oleh Ki Windu Suwarto berhasil menarik perhatian penonton. Lakon Ruwat Bumi Tuk Sirah Pemali menyajikan pesan-pesan moral yang relevan dengan kehidupan masyarakat. (Din/bk-red)