Umum  

113 KPM PKH Gradusasi di Bulakamba Ikut Pelatihan Manajemen Usaha Mikro

Brebeskanal.com, Bulakamba – Sebanyak 113 KPM PKH yang sudah mundur dari penerima bansos, mengikuti kegiatan pelatihan manajemen usaha. Pelatihan ini di selenggrakan Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Bank Mandiri agar mereka mampu mandiri secara ekonomi. Strategi jitu ini menjadi langkah awal dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat

Pokja Graduasi Linjamsos, Ari widianto dari menegaskan, pihaknya akan terus mengawal setelah KPM PKH keluar dari program bantuan sosial. Bentuk nyata yang di lakukan adalah dengan mengadakan Pelatihan Manajemen Usaha Mikro dan Analisa Keuangan Sederhana bagi KPM Graduasi di gelar di Aula Kecamatan Bulakamba, Jawa Tengah, Rabu (8/10).

“Kita bimbing kpm graduasi ini sampai masyarakat betul-betul mampu meningkatkan ekonomi agar berdaya dan mandiri,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (8/10/2025)

Ibu rochani salah satu peserta pelatihan menyampaikan kegiatan ini sangat baik dan baru bagi kami sebagai pelaku usaha serta sangat membantu membuka pemikiran yang baru dalam pengelolaan usaha dan sangat berterimakasih atas pelatihan yang di laksanakan,ujar peserta pelatihan setelah selesei mengikuti pelatihan

READ  Bangunan Drop Zone KPT Brebes Runtuh, Tiga Orang Luka

Sekretaris Camat (Sekcam) Bulakamba, Rudi Antoro, mengapresiasi dan terharu dari penerima pkh secara legowo mengundurkan diri dan bangkit dengan tidak lagi berharap menjadi penerima bansos dan semoga bisa di tularkan ke penerima bansos lainya agar menyadari berusaha dengan membuka usaha adalah langkah awal untuk berdaya dan mandiri,ujar sekcam bulakamba dalam sambutanya
Pelatihan tersebut menjadi tindak lanjut setelah proses graduasi KPM pada 14 Agustus lalu. Dari total 2.000 KPM Graduasi di Brebes, sebanyak 620 peserta mengikuti pelatihan batch pertama yang difasilitasi Bank Mandiri.

Sementara Camat Bulakamba, Setiawan Nugroho menjelaskan, pengentasan kemiskinan tidak hanya soal pemberian bantuan, tetapi juga perubahan pola pikir dari ketergantungan menerima bantuan menjadi pemberdayaan dengan memberikan stimulant pelatihan pelatihan. Ia menilai hal itu perlu di lakukan secara masif dan kolaboratif dengan berbagai lintas sektor,” ujarnya. **

Penulis: AwdEditor: Wan